日本語 English Français 

Ada sebuah kelompok Kristen baru berpengaruh yang melanggengkan wacana berbahaya terhadap orang-orang LGBTQ+ di Jepang. Mirip seperti Asosiasi Kepemimpinan Spiritual Shinto dan Gereja Unifikasi, kelompok Kristen baru yang didirikan bulan lalu ini secara terbuka membenarkan praktik yang berkaitan dengan terapi konversi. Kami sebagai pengikut Kristus merasa terdorong untuk mengangkat suara kami sebagai protes saat kami memulai petisi ini.

"Pernyataan Nashville" diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang

The Network for Biblical Understanding of Sexuality (NBUS) telah diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang “Pernyataan Nashville” yang dirilis pada Agustus 2017 oleh para pemimpin Injili terutama di AS dan sejak itu telah digunakan untuk menyangkal hak-hak minoritas seksual untuk menjalani kehidupan mereka yang sebenarnya. 

NBUS mengklaim bahwa mereka akan “berjalan bersama mereka yang menderita sebagai LGBTQ+, berbagi kasih dan keselamatan Tuhan dalam Alkitab, dan membantu minoritas dalam minoritas seksual untuk berubah jika mereka menginginkannya.” Namun, orientasi seksual dan identitas gender tidak dapat diubah baik dengan paksaan atau spontanitas Klaim ini oleh NBUS dan isi dari "Pernyataan Nashville" mengarah ke wilayah berbahaya "terapi konversi" yang telah menyebabkan kerusakan yang tak terukur, bahkan kematian.

Kekristenan mengajarkan bahwa keberadaan kita adalah anugerah dari Tuhan. Mengubah seksualitas seseorang sama dengan menolak pemberian itu. Kami sangat prihatin dengan sikap ini dan memprotes keras kegiatan NBUS. Harapan kami adalah bahwa orang-orang dari semua jenis kelamin dapat menemukan rasa hormat yang sah yang diberikan kepada semua orang, baik di gereja maupun di masyarakat.

Terapi Konversi di Gereja

Terapi konversi telah merajalela di gereja-gereja Evangelis sayap kanan di Amerika Serikat terutama sejak tahun 90-an, dan masih dipraktikkan sampai sekarang. Para pendukung mengklaim bahwa orang homoseksual dapat menjadi heteroseksual, dan orang transgender dapat tetap berada dalam jenis kelamin dan gender yang ditetapkan saat lahir. Banyak orang Kristen LGBTQ+, yang telah menanggung begitu banyak luka, menjadi korban dari program-program keji ini.

Terapi konversi tidak memiliki bukti psikiatri/psikologis untuk klaim mereka. “Terapi keengganan” sering dilakukan oleh dokter yang tidak memiliki izin, menyetrum tangan atau alat kelamin atau memberikan obat-obatan yang menyebabkan mual sambil memberikan rangsangan seksual melalui gambar homoseksual.

"Terapi Aversi" sekarang telah dilarang, namun praktik pemaksaan di bawah bendera "konseling" atau "penyembuhan mental" terus berlanjut di gereja-gereja di mana minoritas seksual menghadapi tekanan spiritual untuk berubah melalui "pelatihan keterampilan sosial" yang mencakup penerimaan paksa peran gender dan sugesti diri. Tentu saja tidak ada bukti untuk "penyembuhan" di salah satu "terapi" ini.

Kanada telah melarang terapi konversi secara nasional, dan di AS, Pennsylvania menjadi negara bagian ke-26 yang melarangnya di seluruh negara bagian pada Agustus 2022. Praktisi medis, ilmuwan, dan lembaga pemerintah di AS dan Inggris telah menyatakan keprihatinannya atas terapi konversi sebagai "berpotensi berbahaya." David Satcher, saat itu-AS Surgeon General, menerbitkan sebuah laporan pada tahun 2001 yang menyatakan "Tidak ada bukti ilmiah bahwa [terapi konversi] dapat mengubah orientasi seksual."

Terapi konversi adalah masalah hidup dan mati.

Banyak penyintas terapi konversi mengklaim telah beralih menjadi heteroseksual atau "sembuh dari perasaan transgender" untuk sementara waktu, sampai efek saran diri hilang dan tekanan berat memaksa mereka untuk menghadapi identitas sejati mereka sekali lagi. Rasa bersalah karena gagal "terapi konversi" mereka bersama dengan homofobia/transfobia yang diperkuat oleh gereja menyebabkan penderitaan lebih lanjut. Konflik antara krisis iman mereka sendiri dan keinginan batin untuk menghidupi identitas sejati mereka dapat menyebabkan depresi, gangguan kepribadian, dan penyakit mental berat lainnya. Tingkat bunuh diri yang tinggi juga dilaporkan di antara mereka yang menjalani terapi konversi. Terapi konversi adalah tentang hidup dan mati (lihat film dokumenter Netflix "Berdoa" untuk informasi lebih lanjut). Tuhan mencintaimu apa adanya. Menggunakan Alkitab untuk menghancurkan identitas sejati seseorang dengan dalih "ciptaan baru" tidak ada hubungannya sama sekali dengan Injil.

Tuhan mencintaimu apa adanya.

Tuhan mencintaimu tanpa syarat tanpa mengharuskanmu menjadi orang lain, karena Tuhan lebih dulu mencintai kita. Anda tidak perlu mengubah seksualitas atau identitas gender Anda. Yang perlu diubah adalah mereka yang menolak seksualitas atau identitas gender Anda yang diciptakan oleh Tuhan, dan secara keliru mengklaim nama Tuhan dan secara sewenang-wenang mengutip ayat-ayat Alkitab untuk membenarkan diri mereka sendiri.

Tanda tangan Anda memberi harapan bagi mereka yang terluka.

Bergabung dengan petisi ini tidak akan mengungkapkan identitas Anda atau menyebabkan seksualitas Anda dikucilkan. Anda dapat menggunakan nama apa pun untuk mengekspresikan diri Anda, bahkan nama pengguna Twitter atau nama baptis Anda. Keinginan kami adalah untuk mengakhiri orang-orang yang dirugikan oleh mereka yang menggunakan Alkitab. Kami akan terus mengekspos kata-kata dan tindakan NBUS yang berbahaya dan bermasalah. Kami percaya bahwa tindakan kami akan memungkinkan banyak orang untuk bangkit dari rasa sakit mereka dan bergabung bersama untuk menciptakan lingkungan di mana setiap orang dapat bersukacita dalam kekayaan ciptaan Tuhan, termasuk keragaman seksualitas dan gender. Kita sebagai pengikut Yesus diundang untuk saling bersukacita dan menangis. Mohon doanya untuk individu LGBTQ+ yang sedang terluka dan juga untuk pekerjaan kita. Damai di dalam Kristus.

Bergembiralah dengan mereka yang bersukacita, menangislah dengan mereka yang menangis. (Roma 12:15 NRSV)